Sinopsis Film Indonesia Galih dan Ratna 2017
Galih dan Ratna merupakan film drama remaja Indonesia yang dirilis pada 9 Maret 2017 dan disutradarai oleh Lucky Kuswandi. Film ini adalah ulang buat dari film Gita Cinta dari SMA yang dibuat tahun 1979, bahkan kedua pemeran utama film tersebut, yakni Rano Karno dan Yessy Gusman juga turut membintangi film ini. Berikut informasi dari Film Indonesia Galih dan Ratna 2017:
Sutradara : Lucky Kuswandi
Produser : Sendi Sugiharto, Ninin Musa
Sutradara : Lucky Kuswandi
Penulis : Fathan Todjon, Lucky Kuswandi
Pemeran : Refal Hady, Sheryl Sheinafia, Joko Anwar, Marissa Anita, Ayu Dyah Pasha, Hengky Tornando, Sari Koeswoyo
Perusahaan produksi : 360 Degrees Synergy Nant Entertainment Josh Pictures
Tanggal edar : Kamis, 09 Maret 2017
Sinopsis Film Indonesia Galih dan Ratna 2017
Galih (Refal Hady) tidak pernah merasakan cinta pertama. Ia siswa SMA teladan, introvert, dan hidup dalam bayang‐bayang almarhum ayahnya dan tuntutan ibunya yang harus berjuang sebagai single‐mother.
Galih dipaksa mendahulukan pendidikannya dan bukan passion-nya, agar tidak kehilangan beasiswanya dan masuk jalur prestasi universitas pilihan ibunya. Ibunya, Mirna (Ayu Dyah Pasha), tidak ingin Galih mengikuti jalan hidup almarhum ayahnya, yang meninggal karena kekecewaan.
Kecewa karena gagal menghidupkan sebuah toko kaset bernama Nada Musik, akibat persaingan dengan dunia digital. Galih selalu membawa walkman ke mana‐mana dan mendengarkan kaset mixtape pemberian ayahnya. Isinya lagu-lagu radikal yang menginspirasi Galih untuk berani mengejar mimpinya.
Ratna (Sheryl Sheinafia) baru pindah ke SMA tempat Galih bersekolah. Ia hidup tanpa tujuan, selalu mengejar hal‐hal yang sangat instan, layaknya anak millenials. Tetapi ia diam‐diam suka menulis dan mengarang lagu. Ia tidak pernah menganggap passionnya serius, mungkin karena ia tidak pernah mendapatkan dukungan dari ayahnya (Hengky Tornando).
Di suatu sore, di lapangan belakang sekolah, Galih dan Ratna bertemu. Ratna tertarik dengan walkman Galih. Sebuah lagu berkumandang di telinga mereka: “Bersama dirimu terbebas dari nestapa…” Mereka saling menatap. Nestapa yang menyatukan mereka. Di saat mereka bertukar pendapat mengenai kehidupan masing-masing, mereka sadar, bahwa perbedaan mereka bisa mendorong satu sama lain untuk lepas dari cengkaraman yang bernama sistem, dan berani untuk mengejar passion mereka.
Perbedaan pandangan inilah yang juga berpotensi untuk menghancurkan hubungan mereka. Cinta pertama ini membawa Galih dan Ratna ke tahap baru dalam kehidupan mereka.